Twitter Follow Me

“This is just a random piece of text which can be replaced by a welcome message.

Wellcome

Selamat datang di blog kami,,kritik dan saran sangat berarti bagi kami!!!

Minggu, 07 Juni 2009

Terancam Punah, Anggrek Jadi Prioritas Konservasi

Published by Yayat laiha at 21.53

JAKARTA - Workshop penentuan spesies prioritas yang diadakan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor (PKT KRB) dan LIPI menghasilkan kesimpulan bahwa tanaman anggrek merupakan prioritas utama konservasi tumbuhan.

Pada 2 dan 3 Juni 2009 KRB dan LIPI berinisiatif mengadakan workshop untuk menetapkan spesies prioritas yang terancam punah. Famili tumbuhan yang dinilai dalam workshop ini di antaranya Arecaceae (palem-paleman), Orchidaceae (anggrek), Nepenthaceae (kantong semar), dan Cyatheaceae (paku tiang).

Sebanyak 44 jenis anggrek masuk prioritas konservasi bersama 56 jenis tumbuhan lainnya dari famili kantung semar, paku-pakuan, dan palem tiang. Keseratus jenis itu segera dikoleksi di Kebun Raya Bogor dan spesimennya disimpan di herbarium.

Penentuan spesies prioritas dilakukan berdasarkan kategorinya. Terdapat tiga kategori yang dibagi menjadi kategori A, B dan C. Tumbuhan yang termasuk kategori A berarti memerlukan aksi konservasi segera, untuk kategori B artinya aksi konservasi masih dapat ditunda, sementara kategori terakhir menandakan bahwa tumbuhan tersebut belum memerlukan aksi konservasi.

Menurut keterangan resmi LIPI kepada okezone, Jumat (5/6/2009), jika dibandingkan dengan tiga jenis yang lain, anggrek tergolong istimewa. Dari 44 jenis anggrek yang diseleksi 15 pakar, semuanya masuk kategori A yang berarti harus segera mendapat penanganan konservasi secara serius.

Namun LIPI dan KRB tidak memberikan keterangan jelas jenis anggrek apa saja yang terancam punah. Pasalnya, mereka khawatir dengan mempublikasikannya akan meningkatkan perburuan anggrek di habitat aslinya. yang diikuti lonjakan harga di pasar tanaman hias.

"Kami tak bisa memublikasikan apa saja jenisnya. Kami khawatir anggrek langka akan semakin diburu di habitat aslinya dan ini akan berdampak pada lonjakan harga di pasar tanaman hias.? kata Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, Mustaid Siregar.

Kekhawatiran Mustaid memang ada benarnya. Dia mengungkapkan bahwa perburuan anggrek di habitat aslinya memang marak terjadi berbagai daerah seperti Sumatera, Kalimantan, hingga Papua. Bahkan penyelundupan anggrek juga terjadi hingga Malaysia sebelum masuk pasar Asia hingga Eropa.

0 komentar:

Posting Komentar


kritik..dan saran sangat kami harapkan!!!!!!